Home » , » Pelajaran Penting yang Dianggap Remeh

Pelajaran Penting yang Dianggap Remeh

By:Faizatur Rohmah
Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Pelajaran ini dianggap penting karena bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif, sehingga mempermudah para siswa untuk berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tak kalah pentingnya, dengan belajar Bahasa Indonesia akan membuat para siswa semakin terampil berbahasa dengan begitu mereka semakin mahir berbahasa. Kemahiran berbahasa memerlukan pola alternatif baru yang lebih variatif. Dengan lebih variatifnya metode dan teknik yang disajikan diharapkan minat siswa untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia meningkat dan memperlihatkan antusias yang tinggi.
Sebagai pelajaran yang penting tak heran jika Bahasa Indonesia diberikan sejak di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan para siswa dapat menguasai dan memahami keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut caturtunggal. Di samping itu, setiap keterampilan berbahasa tersebut sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga sangat rugi jika para siswa tidak dapat menguasainya. Tarigan (1985:1) menyatakan bahwa “keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan”.
Kenyataan yang berkembang di Indonesia, pelajaran Bahasa Indonesia kurang adanya antusias yang tinggi dari para siswa. Pada umumnya siswa menempatkan pelajaran bahasa Indonesia pada urutan buncit, yaitu setelah pelajaran eksak dan beberapa ilmu sosial lain. Banyak para siswa yang menganggap remeh pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga pelajaran ini menjadi kalah penting dibanding dengan pelajaran lain. Menyoroti masalah ini peran guru Bahasa Indonesia juga sangat penting, mengingat guru merupakan tokoh sentral dalam pengajaran.
Harras (1994) memberikan penjelasan peranan penting guru pada uraian berikut ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, dilaporkannya bahwa guru merupakan faktor determinan penyebab rendahnya mutu pendidikan di suatu sekolah. Begitu pula penelitian yang dilakukan International Association for the Evaluation of Education Achievement menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat penguasaan guru terhadap bahan yang diajarkan dengan pencapaian prestasi para siswanya.

Dari uraian diatas dapat diketahui penguasaan guru terhadap bahan yang diajarkan mempengaruhi prestasi siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya seorang guru dapat menguasai materi yang akan diajarkan pada siswa. Disamping itu, seorang guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan khususnya dapat meningkatkan antusias para siswa dalam belajar Bahasa Indonesia. “Dalam penelitiannya tentang kesiapan guru Bahasa Indonesia, menemukan bahwa kemampuan mereka masih kurang. Kekurangan itu antara lain pada pemahaman, tujuan pengajaran, kemampuan mengembangkan program pengajaran, dan penyusunan serta penyelenggaraan tes hasil belajar. … . Koleksi buku di perpustakaan yang tidak memadai juga merupakan salah satu hambatan bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah perpustakaan sekolah hanya berisi buku paket yang membuat siswa malas mengembangkan minat baca dan wawasan mereka lebih jauh. Menyadari peran penting pendidikan bahasa Indonesia, pemerintah seharusnya terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut” (Sarwaji, 1996).
Mengenai mutu pendidikan di Indonesia, perhatian dari pemerintah masih sangat minim. Hal ini tergambar dari beragamnya masalah pendidikan yang rumit, seperti kualitas siswa yang masih rendah, pengajar yang kurang professional, biaya pendidikan yang mahal, dan lain sebagainya. Muliani (2010) menyatakan bahwa pendidikan yang bermutu hanya untuk orang kaya. Jika dicermati dari masalah tersebut, banyak sekali masalah pendidikan di Indonesia yang harus diselesaikan, sehingga perlu ada tindakan tegas dari pemerintah.
Daftar Rujukan:
Alfianto. A. 2009. Sekolah sebagai Tangan-tangan Peradaban Masa Depan, (Online), (http://asepadpend.wordpress.com/about/), diakses pada 18 Desember 2011.
Muliani. 2010. Masalah pendidikan di Indonesia, (Online), (http://perpuspdf.wordpress.com/2010/03/16/masalah-pendidikan-diindonesia), diakses pada 18 Desember 2011.
Tarigan, H.G. 1986. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Faizatur Rohmah - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger