Masa-masa sekolah yaitu
proses mencari ilmu yang mendapat bimbingan dari guru sepenuhnya. Setiap peserta
didik tentunya mempunyai pengalaman pada masa itu. Di sini saya akan
menceritakan salah satu pengalaman saya ketika pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar.
Menjadi siswa yang baru
duduk di kelas satu SD memang sangat bergantung pada guru. Ketika saya kelas
satu SD saya mengalami trauma yang mendalam atau bisa dikatakan pengalaman yang
tak pernah saya lupakan. Pengalaman itu
masih teringat betul sampai sekarang. Saat itu saya termasuk orang yang
penakut. Setiap ibu guru mengajar di kelas, saya selalu memperhatikan dengan
baik tapi tak tahu rasa takut itu tiba-tiba muncul ketika pelajaran
berlangsung. Saat itu pelajaran Bahasa Indonesia, Bu guru menulis beberapa
kalimat di papan, para siswa di suruh menulis dan mempelajarinya. Setelah itu,
bu guru menunjuk salah satu siswa untuk maju membaca di depan kelas.
Siswa pertama yang di
tunjuk oleh bu guru adalah teman ku yang bernama yoga. Dia adalah siswa yang
paling pintar di kelas, setelah yoga bu guru menunjuk saya. Saya terperanjat
dan terdiam ketakutan, bu guru memanggil saya berkali-kali tapi saya masih
belum berani untuk maju. Akhirnya saya terus duduk dibangku hingga suasana
kelas menjadi gaduh.
Teman-teman sekelas
saya mengolok-olok ke arah saya, hingga tetesan-tetesan di pipi tak
tertahankan. Tak tahu apa yang harus saya lakukan, saya terus menangis ketika
itu. Bu guru tidak mengambil tindakan apa-apa, beliau terus menyuruh saya maju,
kesan yang saya peroleh ketika itu seperti pemaksaan. Tapi akhirnya saya tidak
maju sampai jam pelajaran selesai.
Keesokan harinya saya
tidak masuk sekolah. Dua hari saya tidak masuk sekolah dan di hari ketiga bu
guru dan teman-teman mendatangi rumah saya mengajak saya untuk masuk sekolah
kembali.
Hikmah yang saya peroleh dari pengalaman di
atas yaitu melatih untuk menjadi percaya diri itu penting, karena ketakutan
yang berlebihan akan membuat kita rugi.
0 komentar:
Posting Komentar